Mau cari sesuatu tinggal tulis aja :

Minggu, 15 Maret 2009

Menjelaskan Mesin Las Gas Metal Berikut Cara Memasang Piranti-Piranti Pendukungnya

Las gas metal adalah proses pengelasan di mana busur terjadi
karena adanya kontak antara elektroda terumpan dengan benda kerja.
Elektoda ini berfungsi ganda yaitu sebagai pencipta busur las dan
sekaligus sebagai logam pengisi pada sambungan las. Elektroda pada las
gas metal berbentuk gulungan dengan panjang bisa ratusan meter. Pada
waktu pengelasan, elektroda ini digerakkan oleh motor penggerak
pemakanan kawat yang dapat diatur kecepatannya. Untuk melindungi
elektroda dan benda kerja yang cair selama pengelasan dari pengaruh
udara luar, gas lindung digunakan di dalam pengelasan ini. Gas lindung
yang biasa dipakai dalam pengelasan ini antara lain gas karbon dioksida
(CO2), argon (Ar), dan helium (He).
Perangkat yang dipakai dalam pengelasan las gas metal adalah:
§ Mesin las DC
§ Tabung gas lindung
§ Regulator gas lindung
§ Flowmeter untuk gas
§ Selang gas dan perlengkapan pengikatnya
§ Kabel masa
§ Sistem kendali
§ Motor penggerak pemakanan kawat
§ Gulungan kawat las berikut dudukannya
§ Pembakar las (welding torch)
§ Susunan dari perangkat las gas metal ini dapat dilihat pada Gambar
Gambar 9. Diagram Mesin Las Gas Metal Berikut Perlengkapannya
Mesin las DC merupakan mesin las pembangkit arus DC yang
digunakan di dalam pengelasan las gas metal. Biasanya digunakan jenis
arus DCEP.
Tabung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas
lindung seperti argon, helium, maupun CO2 yang digunakan di dalam
mengelas gas metal.
Regulator gas lindung adalah adalah pengatur tekanan gas yang
akan digunakan di dalam pengelasan gas metal. Pada regulator ini
biasanya ditunjukkan tekanan gas di dalam tabung
Flowmeter dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas lindung
yang dipakai di dalam pengelasan gas metal.
Gambar 10. Regulator dan Flowmeter
Selang gas dan perlengkapannya berfungsi sebagai penghubung
gas dari tabung menuju pembakar las. Sedangkan perangkat pengikat
berfungsi mengikat selang dari tabung menuju sistem kendali dan dari
sistem kendali menuju pembakar las.
Kabel masa bermuatan negatip berfungsi untuk penghantar arus ke
benda kerja.
Sistem kendali berfungsi mengendalikan besarnya kecepatan
pemakanan kawat las dan mengendalikan aliran gas lindung.
Motor penggerak pemakanan kawat berfungsi menggerakkan kawat
dengan motor yang tingkat kecepatan putarannya dikendalikan oleh
sistem kendali yang ada.
Gulungan kawat elektroda las beserta dudukannya berfungsi
sebagai tempat kedudukan kawat dan gulungan agar mudah berputar
ketika pengelasan dilakukan. Elektroda las gas metal merupakan elektroda
terumpan yang disediakan untuk pengelasan bahan aluminium dan
paduannya,magnesium dan paduannya, tembaga dan paduannya, nikel
dan paduannya titanium dan paduannya, baja tahan karat austenit, serta
baja karbon.
Pembakar las berfungsi untuk mengelas dengan mengatur aliran
kawat, gas lindung, dan arus pengelasan yang sesuai.
Gambar 11. Diagram Pembakar Las Gas Metal
Bentuk sambungan yang akan dilas akan mempengaruhi bentuk nozzle
yang kan dipakai di dalam pengelasan. Untuk pengelasan sambungan
tumpul biasa digunakan nozzle yang lurus tetapi untuk pengelasan dengan
model sudut, perlu digunakan model yang sesuai untuk itu. Gambar 12 di
bawah menunjukkan macam-macam bentuk nozzle yang sesuai untuk
pengelasan bentuk khusus.

Gambar x.
Gambar 12. Nozzle untuk Pengelasan Ikat dan Spot
A dan B Nozzle standar untuk Las Spot dan Ikat
C Nozzle untuk Las Ikat Outside Corner dan Spot
D Nozzle untuk Las Ikat Inside Corner dan Spot
Pengesetan mesin las gas metal dilakukan dengan pertama kali
memasang erat perangkat pembakar las dan kabel masa pada posisinya.
Perangkat pembakar las dihubungkan dengan kutub positip dan kabel
masa dihubungkan dengan kutub negatip. Seluruh hubungan antara
selang gas dan selang air diperiksa ikatannya apakah cukup erat
terpasang pada tempat yang telah disediakan. Hubungkan seluruh bagian
mesin, sistem kendali maupun motor penggerak kawat, gas lindung pada
tempat jaringan yang tersedia. Pemasangan kawat gulungan pada motor
penggerak dibuat sebagaimana yang ada pada gambar 13 di bawah ini.

Gambar 13. Cara Pemasangan Kawat Las pada Motor
Penggerak Kawat


by : Joko Amianto [075524080]

Kamis, 12 Maret 2009

Las Listrik MIG

Las listrik MIG adalah juga las busur listrik dimana panas yang ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena adanya Arus Listrik

Elektrodanya adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motorl listrik.

Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai Ias dilengkapi dengan nosal logam untuk menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas malalui selang gas.

Gas yang dipakai adalah C02 untuk pengelasan baja lunak dan baja, argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan Aluminium dan baja tahan karat

Proses pengelasan MIG ini dapat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan di mana seluruh pekerjaan Ias dilaksanakan secara otomatik. Proses Ias MIG ditunjukkan pada Gbr. di bawah ini. dimana elektroda keluar melalui tangkai las bersama dengan gas pelindung.
Las listrik submerged yang umumnya otamatik atau semi otomatik menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar separti biasanya pada Ias listrik lainnya. Dalam hal ini operator Ias tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm Ias).

Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan membeku menutup Iapisan Ias. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak Ias. -

Elektroda yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk gulungan (rol) digerakkan maju oleh pasangan roda gigi. pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan .

by : Daden Rakhman M. (075524068)

KLASIFIKASI CARA-CARA PENGELASAN DAN PEMOTONGAN

Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang las, ini disebabkan karena perlu adanya kesepakatan dalam hal-hal tersebut. Secara konvensional cara-cara pengklasifikasi tersebut vpada waktu ini dapat dibagi dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan kerja dan klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan.

Klasifikasi pertama membagi las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya. Sedangkan klasifikasi yang kedua membedakan adanya kelompok-kelompok seperti las listrik, las kimia, las mekanik dan seterusnya.

Bila diadakan pengklasifikasian yang lebih terperinci lagi, maka kedua klasifikasi tersebut diatas dibaur dan akan terbentuk kelompok-kelompok yang banyak sekali.

Diantara kedua cara klasifikasi tersebut diatas kelihatannya klasifikasi cara kerja lebih banyak digunakan karena itu pengklasifikasian yang diterangkan dalam bab ini juga berdasarkan cara kerja.

Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.

1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
2. pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
3. pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.

Pemotongan yang dibahas dalam buku ini adalah cara memotong logam yang didasarkan atas mencairkan logam yang dipotong. Cara yang banyak digunakan dalam pengelasan adalah pemotongan dengan gas oksigen dan pemotongan dengan busur listrik.

Pengelasan yang paling banyak ndigunakan pada waktu ini adalah pengelasan cair dengan busur gas. Karena itu kedua cara tersebut yaitu las busur listrik dan las gas akan dibahas secara terpisah. Sedangkan cara-cara penngelasan yang lain akan dikelompokkan dalam satu pokok bahasan. Pemotongan, karena merupakan masalah tersendiri maka pembahasannya juga dilakukan secara terpisah.

Dibawah ini klasifikasi dari cara pengelasan :
a) Pengelasan cair

Ø Las gas
Ø Las listrik terak
Ø Las listrik gas
Ø Las listrik termis
Ø Las listrik elektron
Ø Las busur plasma
b) Pengelasan tekan

Ø Las resistensi listrik
Ø Las titik
Ø Las penampang
Ø Las busur tekan
Ø Las tekan
Ø Las tumpul tekan
Ø Las tekan gas
Ø Las tempa
Ø Las gesek
Ø Las ledakan
Ø Las induksi
Ø Las ultrasonic
c) Las busur

Ø Elektroda terumpan
d) Las busur gas

Ø Las m16
Ø Las busur CO2
e) Las busur gas dan fluks

Ø Las busur CO2 dengan elektroda berisi fluks
Ø Las busur fluks
ü Las elektroda berisi fluks
ü Las busur fluks
o Las elektroda tertutup
o Las busur dengan elektroda berisi fluks
o Las busur terendam
ü Las busur tanpa pelindung
o Elektroda tanpa terumpan
ü Las TIG atau las wolfram gas

A. LAS BUSUR LISTRIK

Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi surnber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja.

Benda kerja merupakan bagian dari rangkaian aliran arus listrik las. Elektroda mencair bersama-sama dengan benda kerja akibat dari busur api arus listriik.

Gerakan busur api diatur sedemikian rupa, sehingga benda kerja dan elektroda yang mencair, setelah dingin dapat menjadi satu bagian yang sukar dipisahkan.

Jenis sambungan dengan las listrik ini merupakan sambungan tetap.
Penggolongan macam proses las listrik antara lain, ialah :

1. Las listrik dengan Elektroda Karbon, misalnya :
aLas listrik dengan elektroda karbon tunggal
bLas listrik dengan elektroda karbon ganda.


Pad alas listrik dengan elektroda karbon, maka busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda yang berselaput fliksi.
1. Las Listrik dengan Elektroda Logam, misalnya :
a. Las listrik dengan elektroda berselaput,
b. Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas),
c. Las listrik submerged.
Las listrik dengan elektroda berselaput
Las listrik ini menggunakan elektroda berelaput sebagai bahan tambahan.

Busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagaian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elekroda kawah las, busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan memutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat titik pengukuran, missal pada ujung elektroda bersuhu 3400° C, tetapi pada benda kerja dapat mencapai suhu 4000° C.

Las Listrik TIG
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.
Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari luar pada saat pengelasan.
Sebagian bahan tambah dipakai elektroda tampa selaput yang digerakkan dan didekatkan ke busur yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.
Sebagi gas pelindung dipakai argin, helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakainnya tergantung dari jenis logam yang akan dilas.
Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengn air yang bersirkulasi.

Pembakar las TIG terdiri dari :

Penyedia arus
Pengembali air pendingi,
Penyedia air pendingin,
Penyedia gas argon,
Lubang gas argon ke luar,
Pencekam elektroda,
Moncong keramik atau logam,
Elektroda tungsten,
Semburan gas pelindung.
Las Listrik Submerged
Las listrik submerged yang umumnya otomatis atau semi otomatis menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik di antara ujung elektroda dan bahan dasar di dalam timnunan fluksi sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las listrik lainya. Operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm las).
Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencir dan membeku dan menutup lapian las. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak las.
Elektora yang merupakan kawat tampa selaput berbentuk gulungan (roll) digerakan maju oleh pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik ean dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan.

d. Las Listrik MIG
Seperti halnya pad alas listrik TIG, pad alas listrik MIG juga panas ditimbulkan oleh busur listrik antara dua electron dan bahan dasar.
Elektroda merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang geraknya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motor listrik. Gerakan dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam untuk menghubungkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas melalui slang gas.
Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja. Argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dadpat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual, sedangkan otomatik adalah pengelasan yang seluruhnya dilaksanakan secara otomatik.
Elektroda keluar melalui tangkai bersama-sama dengan gas pelindung.

B. Arus Listrik
Arus Searah ( DC = Direct Current )
Pada arus ini, elektron-elektron bergerak sepanjang penghantar hanya dalam satu arah.

Arus Bolak-balik ( AC = Alternating Current )
Arah aliran arus bolak-balik merupakan gelombang sinusoide yang memotong garis nol pada interval waktu 1/ 100 detik untuk mesin dengan frekuensi 50 hertz (Hz). Tiap siklus gelombang terdiri dari setengah gelombang positif dan setenngah gelombang negative. Arus bolak-balik dapat diubah menjadi arus searah dengan menggunakan pengubah arus (rectifier/adaftor).

by : Daden Rakhman M. (075524068)

Rabu, 11 Maret 2009

Mig / MAG welding

Mig / MAG welding sering ditunjukkan oleh salah nama CO 2 welding.
Mig / MAG welding, yang elektroda - the "rod" - di sebuah kumparan. Perlindungan dari Smelter-mandi dalam kasus ini oleh shielding, yang merupakan curat di welding obor yang ditiupkan. Proses ini tidak masalah karena itu terak formasi.
Karena pasokan thread adalah terus dan tidak ada electrodes harus berubah, proses yang relatif tinggi tugas siklus.

Jika reaktif gas (Helium, Argon), ada Mig (Metal Gas lembam) proses. Jika gas atau reaktif (CO 2 atau campuran dari Argon dengan CO 2) terdapat MAG (Metal Active Gas) proses.


Skematis perwakilan dari Mig / MAG welding.

Mig / MAG sering merupakan proses semi-otomatis proses welding, karena secara otomatis kawat invoked. Nama ini membingungkan, karena memang pekerjaan yang dilakukan oleh tangan. Kepadatan yang tinggi saat ini, proses pencairan merupakan nilai tinggi (hingga 10 kg per jam).
Proses ini sangat cocok untuk aplikasi dalam ruangan . Di bawah pengaruh angin atau lingkungan yang biasanya basah tidak akan melindungi dan timbul.

Mig / MAG welding adalah semi-otomatis proses welding, tetapi benar-benar dilakukan oleh tangan.



Mig / MAG Memiliki 4 proses varian:

  1. Kortsluitbooglassen Short Circuit Arc Welding
    keran yang elektroda ke workpiece lamanya Ini membuat dan menjalankan kortsleting yang sangat tinggi mengalir melalui kawat. Aliran ini mencair dengan kawat, dan kortsleting rusak. Karena kawat terus ditingkatkan, karena nanti akan circuited pendek, meleburnya dengan kawat, putuskan kortsleting, dll Hal ini diulang 50 sampai 250 kali per detik.terdiri dari kombinasi voltase yang rendah, dan rendah amperage thread tipis.
  2. Openbooglassen Buka Arc Welding
    Dengan bahan elektroda dalam terus mengalir ke workpiece diangkut Besarnya meleburnya partikel berbeda tergantung pada schermgas; tetes CO 2 bisa meningkat.
    Jika weldability dalam partikel kecil adalah argumentasi, ada spray arc welding
  3. Pulserend lassen Pulse welding
    oleh sumber daya yang memiliki dua tingkat yang berbeda dari sekarang. Terdapat dasar arus konstan, yang mempertahankan arc, dengan lebih dari satu (pulsating) pulse saat ini, yang bertanggung jawab untuk melepaskan dari tetesan. Pulsing oleh welding mengurangi panas masukan dan posisi pekerjaan yang lebih baik.
  4. Lassen met gevulde draad Welding cored dengan kawat
    Kami berbicara tentang welding cored dengan kawat ketika Mig / MAG welding dilakukan dengan kawat yang diisi dengan bubuk. Ini adalah bubuk Smelter-mandi di terak, welding proses yang kurang dipengaruhi oleh angin dan konsep.

Meletakkan di tanah bekas luka kaki tanpa istirahat (backing strip) dengan Mig / MAG proses selalu menjadi arus arc welding prinsip. Spray lengan yang akan menjadi bahan oleh penyemprotan melalui seams dan tak akan ada alasan lacings timbul.

by : Hary Prasetyono [075524210]

Metal inert Gas (Mig) Welding of Aluminium Alloys - The Prinsip dan Proses

Arc welding menggunakan Metal filler kawat sebagai elektroda konsumsi dan Gas malas untuk melindungi terhadap oksidasi renang yg dicairkan.



Gambar 1. Skematis dari Mig welding proses


Dalam logam lembam gas (Mig) proses welding, arc adalah listrik yang terkena antara filler kawat potong dan kerja, sementara kain kafan yang malas gas elektroda dan perisai yang melindungi terhadap oksidasi renang yg dicairkan.

Secara umum, yang saat ini langsung sumber daya yang digunakan. Untuk memastikan penghapusan dari oksida (alumina) dan perpaduan dari konsumsi kawat elektroda negatif tiang terhubung ke pekerjaan potong. Jika oxide film yang tebal (oxidised aluminium lembar kerja), film harus dihilangkan mekanis dengan sikat stainless steel.

Mig welding cocok untuk di atas ketebalan 2,5 mm.

Terdapat pula versi Mig di mana saat ini adalah Pulsed dilapiskan keatasnya lebih utama saat ini. Hal ini memungkinkan arc stabilitas yang lebih baik dan dapat digunakan untuk ketebalan antara 1 hingga 5 mm.

Manual MIG Welding Manual Mig Welding

Sebagai filler kawat, yang merupakan konsumsi elektroda, selalu makan secara otomatis dari kumparan, proses ini juga dikenal sebagai "semi-otomatis welding".

Proses ini dapat digunakan untuk semua welds alam yang kompleks dimana dimensi dan ketebalan yang kompatibel dengan Mig welding.

Sistem yang baik dan mudah digunakan dalam pembuatan dan setempat untuk perbaikan kendaraan.

Automatic MIG Welding Otomatis Mig Welding

Disini, welding senapan otomatis petunjuk atau robot yang digunakan.

Proses ini menarik bagi produsen kendaraan, terutama untuk welds sangat panjang lurus seperti chassis, dll