Mau cari sesuatu tinggal tulis aja :

Minggu, 15 Maret 2009

Menjelaskan Mesin Las Gas Metal Berikut Cara Memasang Piranti-Piranti Pendukungnya

Las gas metal adalah proses pengelasan di mana busur terjadi
karena adanya kontak antara elektroda terumpan dengan benda kerja.
Elektoda ini berfungsi ganda yaitu sebagai pencipta busur las dan
sekaligus sebagai logam pengisi pada sambungan las. Elektroda pada las
gas metal berbentuk gulungan dengan panjang bisa ratusan meter. Pada
waktu pengelasan, elektroda ini digerakkan oleh motor penggerak
pemakanan kawat yang dapat diatur kecepatannya. Untuk melindungi
elektroda dan benda kerja yang cair selama pengelasan dari pengaruh
udara luar, gas lindung digunakan di dalam pengelasan ini. Gas lindung
yang biasa dipakai dalam pengelasan ini antara lain gas karbon dioksida
(CO2), argon (Ar), dan helium (He).
Perangkat yang dipakai dalam pengelasan las gas metal adalah:
§ Mesin las DC
§ Tabung gas lindung
§ Regulator gas lindung
§ Flowmeter untuk gas
§ Selang gas dan perlengkapan pengikatnya
§ Kabel masa
§ Sistem kendali
§ Motor penggerak pemakanan kawat
§ Gulungan kawat las berikut dudukannya
§ Pembakar las (welding torch)
§ Susunan dari perangkat las gas metal ini dapat dilihat pada Gambar
Gambar 9. Diagram Mesin Las Gas Metal Berikut Perlengkapannya
Mesin las DC merupakan mesin las pembangkit arus DC yang
digunakan di dalam pengelasan las gas metal. Biasanya digunakan jenis
arus DCEP.
Tabung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas
lindung seperti argon, helium, maupun CO2 yang digunakan di dalam
mengelas gas metal.
Regulator gas lindung adalah adalah pengatur tekanan gas yang
akan digunakan di dalam pengelasan gas metal. Pada regulator ini
biasanya ditunjukkan tekanan gas di dalam tabung
Flowmeter dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas lindung
yang dipakai di dalam pengelasan gas metal.
Gambar 10. Regulator dan Flowmeter
Selang gas dan perlengkapannya berfungsi sebagai penghubung
gas dari tabung menuju pembakar las. Sedangkan perangkat pengikat
berfungsi mengikat selang dari tabung menuju sistem kendali dan dari
sistem kendali menuju pembakar las.
Kabel masa bermuatan negatip berfungsi untuk penghantar arus ke
benda kerja.
Sistem kendali berfungsi mengendalikan besarnya kecepatan
pemakanan kawat las dan mengendalikan aliran gas lindung.
Motor penggerak pemakanan kawat berfungsi menggerakkan kawat
dengan motor yang tingkat kecepatan putarannya dikendalikan oleh
sistem kendali yang ada.
Gulungan kawat elektroda las beserta dudukannya berfungsi
sebagai tempat kedudukan kawat dan gulungan agar mudah berputar
ketika pengelasan dilakukan. Elektroda las gas metal merupakan elektroda
terumpan yang disediakan untuk pengelasan bahan aluminium dan
paduannya,magnesium dan paduannya, tembaga dan paduannya, nikel
dan paduannya titanium dan paduannya, baja tahan karat austenit, serta
baja karbon.
Pembakar las berfungsi untuk mengelas dengan mengatur aliran
kawat, gas lindung, dan arus pengelasan yang sesuai.
Gambar 11. Diagram Pembakar Las Gas Metal
Bentuk sambungan yang akan dilas akan mempengaruhi bentuk nozzle
yang kan dipakai di dalam pengelasan. Untuk pengelasan sambungan
tumpul biasa digunakan nozzle yang lurus tetapi untuk pengelasan dengan
model sudut, perlu digunakan model yang sesuai untuk itu. Gambar 12 di
bawah menunjukkan macam-macam bentuk nozzle yang sesuai untuk
pengelasan bentuk khusus.

Gambar x.
Gambar 12. Nozzle untuk Pengelasan Ikat dan Spot
A dan B Nozzle standar untuk Las Spot dan Ikat
C Nozzle untuk Las Ikat Outside Corner dan Spot
D Nozzle untuk Las Ikat Inside Corner dan Spot
Pengesetan mesin las gas metal dilakukan dengan pertama kali
memasang erat perangkat pembakar las dan kabel masa pada posisinya.
Perangkat pembakar las dihubungkan dengan kutub positip dan kabel
masa dihubungkan dengan kutub negatip. Seluruh hubungan antara
selang gas dan selang air diperiksa ikatannya apakah cukup erat
terpasang pada tempat yang telah disediakan. Hubungkan seluruh bagian
mesin, sistem kendali maupun motor penggerak kawat, gas lindung pada
tempat jaringan yang tersedia. Pemasangan kawat gulungan pada motor
penggerak dibuat sebagaimana yang ada pada gambar 13 di bawah ini.

Gambar 13. Cara Pemasangan Kawat Las pada Motor
Penggerak Kawat


by : Joko Amianto [075524080]

Kamis, 12 Maret 2009

Las Listrik MIG

Las listrik MIG adalah juga las busur listrik dimana panas yang ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena adanya Arus Listrik

Elektrodanya adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motorl listrik.

Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai Ias dilengkapi dengan nosal logam untuk menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas malalui selang gas.

Gas yang dipakai adalah C02 untuk pengelasan baja lunak dan baja, argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan Aluminium dan baja tahan karat

Proses pengelasan MIG ini dapat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan di mana seluruh pekerjaan Ias dilaksanakan secara otomatik. Proses Ias MIG ditunjukkan pada Gbr. di bawah ini. dimana elektroda keluar melalui tangkai las bersama dengan gas pelindung.
Las listrik submerged yang umumnya otamatik atau semi otomatik menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar separti biasanya pada Ias listrik lainnya. Dalam hal ini operator Ias tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm Ias).

Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan membeku menutup Iapisan Ias. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak Ias. -

Elektroda yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk gulungan (rol) digerakkan maju oleh pasangan roda gigi. pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan .

by : Daden Rakhman M. (075524068)

KLASIFIKASI CARA-CARA PENGELASAN DAN PEMOTONGAN

Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang las, ini disebabkan karena perlu adanya kesepakatan dalam hal-hal tersebut. Secara konvensional cara-cara pengklasifikasi tersebut vpada waktu ini dapat dibagi dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan kerja dan klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan.

Klasifikasi pertama membagi las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya. Sedangkan klasifikasi yang kedua membedakan adanya kelompok-kelompok seperti las listrik, las kimia, las mekanik dan seterusnya.

Bila diadakan pengklasifikasian yang lebih terperinci lagi, maka kedua klasifikasi tersebut diatas dibaur dan akan terbentuk kelompok-kelompok yang banyak sekali.

Diantara kedua cara klasifikasi tersebut diatas kelihatannya klasifikasi cara kerja lebih banyak digunakan karena itu pengklasifikasian yang diterangkan dalam bab ini juga berdasarkan cara kerja.

Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.

1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
2. pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
3. pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.

Pemotongan yang dibahas dalam buku ini adalah cara memotong logam yang didasarkan atas mencairkan logam yang dipotong. Cara yang banyak digunakan dalam pengelasan adalah pemotongan dengan gas oksigen dan pemotongan dengan busur listrik.

Pengelasan yang paling banyak ndigunakan pada waktu ini adalah pengelasan cair dengan busur gas. Karena itu kedua cara tersebut yaitu las busur listrik dan las gas akan dibahas secara terpisah. Sedangkan cara-cara penngelasan yang lain akan dikelompokkan dalam satu pokok bahasan. Pemotongan, karena merupakan masalah tersendiri maka pembahasannya juga dilakukan secara terpisah.

Dibawah ini klasifikasi dari cara pengelasan :
a) Pengelasan cair

Ø Las gas
Ø Las listrik terak
Ø Las listrik gas
Ø Las listrik termis
Ø Las listrik elektron
Ø Las busur plasma
b) Pengelasan tekan

Ø Las resistensi listrik
Ø Las titik
Ø Las penampang
Ø Las busur tekan
Ø Las tekan
Ø Las tumpul tekan
Ø Las tekan gas
Ø Las tempa
Ø Las gesek
Ø Las ledakan
Ø Las induksi
Ø Las ultrasonic
c) Las busur

Ø Elektroda terumpan
d) Las busur gas

Ø Las m16
Ø Las busur CO2
e) Las busur gas dan fluks

Ø Las busur CO2 dengan elektroda berisi fluks
Ø Las busur fluks
ü Las elektroda berisi fluks
ü Las busur fluks
o Las elektroda tertutup
o Las busur dengan elektroda berisi fluks
o Las busur terendam
ü Las busur tanpa pelindung
o Elektroda tanpa terumpan
ü Las TIG atau las wolfram gas

A. LAS BUSUR LISTRIK

Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi surnber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja.

Benda kerja merupakan bagian dari rangkaian aliran arus listrik las. Elektroda mencair bersama-sama dengan benda kerja akibat dari busur api arus listriik.

Gerakan busur api diatur sedemikian rupa, sehingga benda kerja dan elektroda yang mencair, setelah dingin dapat menjadi satu bagian yang sukar dipisahkan.

Jenis sambungan dengan las listrik ini merupakan sambungan tetap.
Penggolongan macam proses las listrik antara lain, ialah :

1. Las listrik dengan Elektroda Karbon, misalnya :
aLas listrik dengan elektroda karbon tunggal
bLas listrik dengan elektroda karbon ganda.


Pad alas listrik dengan elektroda karbon, maka busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda yang berselaput fliksi.
1. Las Listrik dengan Elektroda Logam, misalnya :
a. Las listrik dengan elektroda berselaput,
b. Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas),
c. Las listrik submerged.
Las listrik dengan elektroda berselaput
Las listrik ini menggunakan elektroda berelaput sebagai bahan tambahan.

Busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagaian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elekroda kawah las, busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan memutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat titik pengukuran, missal pada ujung elektroda bersuhu 3400° C, tetapi pada benda kerja dapat mencapai suhu 4000° C.

Las Listrik TIG
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.
Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari luar pada saat pengelasan.
Sebagian bahan tambah dipakai elektroda tampa selaput yang digerakkan dan didekatkan ke busur yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.
Sebagi gas pelindung dipakai argin, helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakainnya tergantung dari jenis logam yang akan dilas.
Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengn air yang bersirkulasi.

Pembakar las TIG terdiri dari :

Penyedia arus
Pengembali air pendingi,
Penyedia air pendingin,
Penyedia gas argon,
Lubang gas argon ke luar,
Pencekam elektroda,
Moncong keramik atau logam,
Elektroda tungsten,
Semburan gas pelindung.
Las Listrik Submerged
Las listrik submerged yang umumnya otomatis atau semi otomatis menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik di antara ujung elektroda dan bahan dasar di dalam timnunan fluksi sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las listrik lainya. Operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm las).
Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencir dan membeku dan menutup lapian las. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak las.
Elektora yang merupakan kawat tampa selaput berbentuk gulungan (roll) digerakan maju oleh pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik ean dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan.

d. Las Listrik MIG
Seperti halnya pad alas listrik TIG, pad alas listrik MIG juga panas ditimbulkan oleh busur listrik antara dua electron dan bahan dasar.
Elektroda merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang geraknya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motor listrik. Gerakan dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam untuk menghubungkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas melalui slang gas.
Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja. Argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dadpat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual, sedangkan otomatik adalah pengelasan yang seluruhnya dilaksanakan secara otomatik.
Elektroda keluar melalui tangkai bersama-sama dengan gas pelindung.

B. Arus Listrik
Arus Searah ( DC = Direct Current )
Pada arus ini, elektron-elektron bergerak sepanjang penghantar hanya dalam satu arah.

Arus Bolak-balik ( AC = Alternating Current )
Arah aliran arus bolak-balik merupakan gelombang sinusoide yang memotong garis nol pada interval waktu 1/ 100 detik untuk mesin dengan frekuensi 50 hertz (Hz). Tiap siklus gelombang terdiri dari setengah gelombang positif dan setenngah gelombang negative. Arus bolak-balik dapat diubah menjadi arus searah dengan menggunakan pengubah arus (rectifier/adaftor).

by : Daden Rakhman M. (075524068)

Rabu, 11 Maret 2009

Mig / MAG welding

Mig / MAG welding sering ditunjukkan oleh salah nama CO 2 welding.
Mig / MAG welding, yang elektroda - the "rod" - di sebuah kumparan. Perlindungan dari Smelter-mandi dalam kasus ini oleh shielding, yang merupakan curat di welding obor yang ditiupkan. Proses ini tidak masalah karena itu terak formasi.
Karena pasokan thread adalah terus dan tidak ada electrodes harus berubah, proses yang relatif tinggi tugas siklus.

Jika reaktif gas (Helium, Argon), ada Mig (Metal Gas lembam) proses. Jika gas atau reaktif (CO 2 atau campuran dari Argon dengan CO 2) terdapat MAG (Metal Active Gas) proses.


Skematis perwakilan dari Mig / MAG welding.

Mig / MAG sering merupakan proses semi-otomatis proses welding, karena secara otomatis kawat invoked. Nama ini membingungkan, karena memang pekerjaan yang dilakukan oleh tangan. Kepadatan yang tinggi saat ini, proses pencairan merupakan nilai tinggi (hingga 10 kg per jam).
Proses ini sangat cocok untuk aplikasi dalam ruangan . Di bawah pengaruh angin atau lingkungan yang biasanya basah tidak akan melindungi dan timbul.

Mig / MAG welding adalah semi-otomatis proses welding, tetapi benar-benar dilakukan oleh tangan.



Mig / MAG Memiliki 4 proses varian:

  1. Kortsluitbooglassen Short Circuit Arc Welding
    keran yang elektroda ke workpiece lamanya Ini membuat dan menjalankan kortsleting yang sangat tinggi mengalir melalui kawat. Aliran ini mencair dengan kawat, dan kortsleting rusak. Karena kawat terus ditingkatkan, karena nanti akan circuited pendek, meleburnya dengan kawat, putuskan kortsleting, dll Hal ini diulang 50 sampai 250 kali per detik.terdiri dari kombinasi voltase yang rendah, dan rendah amperage thread tipis.
  2. Openbooglassen Buka Arc Welding
    Dengan bahan elektroda dalam terus mengalir ke workpiece diangkut Besarnya meleburnya partikel berbeda tergantung pada schermgas; tetes CO 2 bisa meningkat.
    Jika weldability dalam partikel kecil adalah argumentasi, ada spray arc welding
  3. Pulserend lassen Pulse welding
    oleh sumber daya yang memiliki dua tingkat yang berbeda dari sekarang. Terdapat dasar arus konstan, yang mempertahankan arc, dengan lebih dari satu (pulsating) pulse saat ini, yang bertanggung jawab untuk melepaskan dari tetesan. Pulsing oleh welding mengurangi panas masukan dan posisi pekerjaan yang lebih baik.
  4. Lassen met gevulde draad Welding cored dengan kawat
    Kami berbicara tentang welding cored dengan kawat ketika Mig / MAG welding dilakukan dengan kawat yang diisi dengan bubuk. Ini adalah bubuk Smelter-mandi di terak, welding proses yang kurang dipengaruhi oleh angin dan konsep.

Meletakkan di tanah bekas luka kaki tanpa istirahat (backing strip) dengan Mig / MAG proses selalu menjadi arus arc welding prinsip. Spray lengan yang akan menjadi bahan oleh penyemprotan melalui seams dan tak akan ada alasan lacings timbul.

by : Hary Prasetyono [075524210]

Metal inert Gas (Mig) Welding of Aluminium Alloys - The Prinsip dan Proses

Arc welding menggunakan Metal filler kawat sebagai elektroda konsumsi dan Gas malas untuk melindungi terhadap oksidasi renang yg dicairkan.



Gambar 1. Skematis dari Mig welding proses


Dalam logam lembam gas (Mig) proses welding, arc adalah listrik yang terkena antara filler kawat potong dan kerja, sementara kain kafan yang malas gas elektroda dan perisai yang melindungi terhadap oksidasi renang yg dicairkan.

Secara umum, yang saat ini langsung sumber daya yang digunakan. Untuk memastikan penghapusan dari oksida (alumina) dan perpaduan dari konsumsi kawat elektroda negatif tiang terhubung ke pekerjaan potong. Jika oxide film yang tebal (oxidised aluminium lembar kerja), film harus dihilangkan mekanis dengan sikat stainless steel.

Mig welding cocok untuk di atas ketebalan 2,5 mm.

Terdapat pula versi Mig di mana saat ini adalah Pulsed dilapiskan keatasnya lebih utama saat ini. Hal ini memungkinkan arc stabilitas yang lebih baik dan dapat digunakan untuk ketebalan antara 1 hingga 5 mm.

Manual MIG Welding Manual Mig Welding

Sebagai filler kawat, yang merupakan konsumsi elektroda, selalu makan secara otomatis dari kumparan, proses ini juga dikenal sebagai "semi-otomatis welding".

Proses ini dapat digunakan untuk semua welds alam yang kompleks dimana dimensi dan ketebalan yang kompatibel dengan Mig welding.

Sistem yang baik dan mudah digunakan dalam pembuatan dan setempat untuk perbaikan kendaraan.

Automatic MIG Welding Otomatis Mig Welding

Disini, welding senapan otomatis petunjuk atau robot yang digunakan.

Proses ini menarik bagi produsen kendaraan, terutama untuk welds sangat panjang lurus seperti chassis, dll



Membuat sambungan sudut posisi dibawah tangan menggunakan las MIG

PERLENGKAPAN:
1. Perlengkapan las gas metal dengan elektroda type ER 70S-6, Ø 1,1 mm
2. Tang penjepit.

BAHAN:
1. Plat eyzer ukuran 4 mm x 30mm x 100 mm (2 pasang)

PETUNJUK UMUM:
1. Stel regulator gas untuk mendapatkan tekanan kerja gas sekitar 20 – 25 CFH.
2. Stel kecepatan pemakanan kawat pada 210 -240 inch/menit
3. Stel arus pada 180 – 200 A
4. Bersihkan kotoran yang ada di permukaan plat berupa debu, kotoran, oli, maupun yang
lain agar tidak berkontaminasi dengan lasan.
5. Anda dapat berlatih mengelas pada benda latihan terlebih dahulu sebelum mengerjakan
tugas ini.
6. Tanyakan kepada instruktor/ guru bila belum jelas.

KESELAMATAN KERJA:
1. Pakailah perlengkapan keselamatan kerja seperti apron, sarung tangan, topeng las, dan
tutup sepatu sewaktu mengelas.
2. Periksalah bahwa tidak ada kebocoran gas.
3. Pakailah tang penjepit untuk memegang benda kerja.

LANGKAH KERJA:
1. Menyiapkan peralatan yang akan dipakai.
2. Membersihkan permukaan benda kerja yang akan dilas dengan kertas gosok kemudian
cucilah dengan sabun dan air kemudian keringkan.
24
3. Ikat benda kerja sesuai dengan bentuk sambungan dan letakkan di atas meja.
4. Atur arus pengelasan pada 180 – 200 A.
5. Nyalakan busur dengan menekan tombol yang ada pada pembakar las (gun) dengan jarak
elektroda yang keluar sampai benda kerja sekitar 4 – 7 mm
6. Lakukan las ikat pada bagian sambungan di tiga tempat yaitu, kedua bagian ujung dan
tengah dengan memberi celah sambungan selebar 2 mm.
7. Atur posisi di bawah tangan dengan meletakkannya pada meja las
8. Lakukan pengelasan tanpa menggunakan ayunan.
9. Membersihkan benda kerja.
10. Menandai benda kerja dengan nomor anda.
11. Menyerahkan benda kerja kepada instruktor untuk penilaian.
12. Instruktor akan memberikan penilaian apakah kompetensi mengelas anda untuk
pekerjaan ini sudah memenuhi syarat, jika sudah maka kerjakan lembar kerja LB 02
sebagai kelanjutan tugas anda, jika kompetensi anda belum memenuhi syarat maka
kerjakan kembali lembar kerja LB 01 ini sampai tercapai kompetensi yang diharapkan.

ILUSTRASI POSISI DAN PROSES PENGERJAAN:




by : Dodik Setia Pebrianto [075524022]

Pengaruh Arus Listrik Dan Tekanan Gas Las Mig Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pipa Mild

Pada saat sekarang ini perkembangan
teknologi terutama bidang pengelasan sudah sangat
maju, pengelasan banyak sekali digunakan dalam
proses perakitan mobil, motor, penyambungan pipa
baja, pembangunan gedung untuk konsrtruksi atap
dan masih banyak lagi aplikasi penggunaan
pengelasan. Dan pengelasan yang akan dibahas dan
diteliti adalah pengelasan pada penyambungan pipa
mild steel dengan menggunakan las MIG (Metal Inert
Gas arc Welding).
Dalam praktek di lapangan pengelasan pipa
mild steel dengan menggunakan las MIG (Metal Inert
Gas arc Welding) sangat penting diperhatikan
penggunaan arus listrik dan tekanan gas yang tepat.
Karena dengan penggunaan arus listrik dan tekanan
gas yang tepat akan mempengaruhi hasil kwalitas
lasan.
Pada pengelasan selalu akan terjadi proses
thermal yang dapat ditunjukkan dengan terjadinya
perubahan struktur mikro pada daerah HAZ (Heat
Affected Zone), daerah panas ini dipengaruhi oleh
jenis material, input panas dan kecepatan
pendingginan, kecepatan pendingginan seluruh
permukaan terjadi tidak
seragam, hal ini disebabkan karena pemberian
panas terjadi hanya pada salah satu sisi saja,
sehingga terjadi tegangan sisa pada daerah las.
Pada sambungan las tegangan sisa terjadi
pada jarak tertentu dari garis las, akibat dari
pemanasan maka pipa mild steel akan mengembang
ke segala arah yaitu, kearah lebar, panjang dan tebal
pipa mild steel. Besarnya tegangan sisa yang terjadi
pada pipa mild steel akan sangat dipengarui oleh
temperatur yang terjadi pada proses pengelasan.
Pengembangan yang terjadi akibat
pemanasan setempat pada pipa mild steel dengan
ukuran yang relatif besar akan terhalang, hal ini
disebabkan oleh panas yang terserap oleh material
sehingga jangkauan panas semakin pendek.
Besarnya tegangan yang terjadi pada proses
pengelasan tergantung pada jenis pengelasan, jenis
material, proses pengelasan, dan proses
pendinginan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pengelasan dengan variasi
arus listrik dan tekanan gas terhadap sifat fisis dan
mekanis pada material pipa mild steel, dengan
metode pengelasan menggunakan las MIG (Metal Inert
Gas arc Welding) pengujian meliputi sifat fisis yaitu
struktur mikro dan sifat mekanis yaitu kekuatan tarik
dan kekerasan pada masing-masing daerah logam
induk, daeran HAZ, daerah batas las dan daerah lasan.
Dalam las logam gas mulia, kawat las pengisi
yang juga berfungsi sebagai elektroda diumpankan
secara terus menerus. Busur listrik terjadi antara
kawat pengisi dan logam induk. Gas pelindug yang
digunakan adalah gas Argon, helium atau campuran
keduanya. Untuk memantapkan busur kadangkadang
ditambahkan gas 2 O antara 2 sampai 5%
atau 2 CO antara 5 sampai 20%. Dalam banyak hal
penggunaan las MIG sangat menguntungkan. Hal ini
karena sifat-sifatnya yang baik, misalnya:
a. Karena konsentrasi busur yang tinggi, maka
busurnya sangat mantap dan percikanya sedikit
sehingga memudahkan operasi pengelasan.
b. Karena dapat menggunakan arus yang tinggi
maka kecepatanya juga sangat tinggi, sehingga
efisiensinya sanagt baik.
c. Terak yang terbentuk cukup banyak.
d. Ketangguhan dan elastisitas, kekedapan udara,
ketidakpekaan terhadap retak dan sifat-sifat
lainya lebih baik dari pada yang dihasilkan
dengan cara pengelasan yang lain
Karena hal-hal tersebut di atas, maka las MIG
banyak sekali digunkan dalam praktek terutama
untuk pengelasan baja – baja kwalitas tinggi seperti
baja tahan karat, baja kuat dan logam – logam bukan
baja yang tidak dapat dilas dengan cara yang lain.
Sifat-sifat seperti yang diterangkan diatas
sebagian besar disebabkan oleh sifat dari busur yang
dihasilkan. Dalam (gambar 2.4). ditunjukkan keadaan
busur dalam las MIG dimana terlihat ujung elektroda
yang selalu runcing. Hal inilah yang menyebabkan
butir-butir logam cair menjadi halus pemindahannya
berlangsung dengan cepat seakan-akan seperti
disemburkan.
Gambar 1. Pemindahan Sembur pada Las MIG.
(Sumber : Harsono Wiryosumarto, Teknologi
Pengelasan Logam, 2004)
Terjadinya penyemburan logam cair seperti
diterangkan diatas disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain polaritas listrik dan arus listrik. Dalam las
MIG biasanya digunakan listrik arus searah dengan
tegangan tetap sebagai sumber tenaga. Dengan
sumber tenaga ini biasanya penyemburan terjadi bila

Dari hasil pengujian tarik, kekuatan tarik baja
yang dilas MIG dengan menggunakan tekanan gas 6
kg / cm2 dan 12 kg / cm2 dengan arus 100 amper,
110 amper, dan 120 amper kekuatan tariknya relatif
sama. Hal ini disebabkan karena jumlah logam las
yang masuk dalam kampuh akan lebih banyak.
Data kekuatan tarik untuk masing - masing
tekanan gas dan kuat arus listrik sebagai berikut:
- tekanan gas 6 kg / cm2 , dengan arus 100 amper =
35,181 kg/mm2
- tekanan gas 6 kg / cm2 , dengan arus 110 amper =
36,697 kg/mm2
- tekanan gas 6 kg / cm2 , dengan arus 120 amper =
35,607 kg/mm2
- tekanan gas 12 kg / cm2 , dengan arus 100 amper
=35,705 kg/mm2
- tekanan gas 12 kg / cm2 , dengan arus 110 amper
= 35,56 kg/mm2
- tekanan gas 12 kg / cm2 , dengan arus 120 amper
= 35,24 kg/mm2
Dari hasil pengujian tarik maka yang putus
adalah bagian logam induknya bukan hasil dari
pengelasan MIG, maka pengelasan untuk tekanan
gas dan kuat arus diatas bisa dikatakan masih dalam
keamanan pemakaian untuk pengelasan MIG.

Dilihat dari kekuatan tariknya pengelasan baja
dengan menggunakan beberapa arus dan tekanan
gas hasilnya hamper sama. Kekuatan tarik pada
pengelasan sangat tergantung pada metode
pengelasan, kuat arus listrik, tekanan gas dan cara
pengelasan. Walaupun dengan tekanan gas dan kuat
arus yang baik tapi cara pengelasannya kurang baik
maka kualitas hasil lasan akan berkurang.
Pada pengujian kekerasan Rock well untuk
pipa Mild steel dengan type JIS G 3445 skala yang
dipakai menggunakan skala C dengan beban 150 kg
dan penetrator menggunakan diamond cone 120o, ini
dipilih karena bahan yang diuji adalah baja.


by : Fitra Amirul Anas [075524078]




Mesin Las Gas Metal Berikut Perlengkapannya

Las gas metal adalah proses pengelasan di mana busur
terjadi karena adanya kontak antara elektroda terumpan dengan
benda kerja. Elektoda ini berfungsi ganda yaitu sebagai pencipta busur
las dan sekaligus sebagai logam pengisi pada sambungan las.
Elektroda pada las gas metal berbentuk gulungan dengan panjang bisa
ratusan meter. Pada waktu pengelasan, elektroda ini digerakkan oleh
motor penggerak pemakanan kawat yang dapat diatur kecepatannya.
Untuk melindungi elektroda dan benda kerja yang cair selama
pengelasan dari pengaruh udara luar, gas lindung digunakan di dalam
pengelasan ini. Gas lindung yang biasa dipakai dalam pengelasan ini
antara lain gas karbon dioksida (CO2), argon (Ar), dan helium (He).
Perangkat yang dipakai dalam pengelasan las gas metal adalah:
Gambar 1. Diagram Mesin Las Gas Metal Berikut Perlengkapannya
Mesin las DC
Tabung gas lindung
Regulator gas lindung
Flowmeter untuk gas
Selang gas dan perlengkapan pengikatnya
Kabel masa
10
Sistem kendali
Motor penggerak pemakanan kawat
Gulungan kawat las berikut dudukannya
Pembakar las (welding torch)

Mesin las DC merupakan mesin las pembangkit arus DC yang
digunakan di dalam pengelasan las gas metal. Biasanya digunakan
jenis arus DCEP.
Tabung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas
lindung seperti argon, helium, maupun CO2 yang digunakan di
dalam mengelas gas metal.
11
Regulator gas lindung adalah adalah pengatur tekanan gas
yang akan digunakan di dalam pengelasan gas metal. Pada
regulator ini biasanya ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan gas di
dalam tabung
Flowmeter dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas
lindung yang dipakai di dalam pengelasan gas metal.
Selang gas dan perlengkapannya berfungsi sebagai
penghubung gas dari tabung menuju pembakar las. Sedangkan
perangkat pengikat berfungsi mengikat selang dari tabung menuju
sistem kendali dan dari sistem kendali menuju pembakar las.
Kabel masa bermuatan negatip berfungsi untuk penghantar
arus ke benda kerja.
Sistem kendali berfungsi mengendalikan besarnya kecepatan
pemakanan kawat las dan mengendalikan aliran gas lindung.
Motor penggerak pemakanan kawat berfungsi
menggerakkan kawat dengan motor yang tingkat kecepatan
putarannya dikendalikan oleh sistem kendali yang ada.
Gulungan kawat elektroda las beserta dudukannya berfungsi
sebagai tempat kedudukan kawat dan gulungan agar mudah
berputar ketika pengelasan dilakukan. Elektroda las gas metal
merupakan elektroda terumpan yang disediakan untuk pengelasan
bahan aluminium dan paduannya,magnesium dan paduannya,
tembaga dan paduannya, nikel dan paduannya titanium dan
paduannya, baja tahan karat austenit, serta baja karbon.
Pembakar las berfungsi untuk mengelas dengan mengatur
aliran kawat, gas lindung, dan arus pengelasan yang sesuai.
Pengesetan mesin las gas metal dilakukan dengan pertama
kali memasang erat perangkat pembakar las dan kabel masa pada
posisinya. Perangkat pembakar las dihubungkan dengan kutub
12
positip dan kabel masa dihubungkan dengan kutub negatip.
Seluruh hubungan antara selang gas dan selang air diperiksa
ikatannya apakah cukup erat terpasang pada tempat yang telah
disediakan. Hubungkan seluruh bagian mesin, sistem kendali
maupun motor penggerak kawat, gas lindung pada tempat jaringan
yang tersedia.
c. Rangkuman 1
? Pengelasan las gas metal merupakan proses pengelasan di
mana busur terjadi karena adanya kontak antara elektroda
terumpan dengan benda kerja. Elektoda ini berfungsi ganda
yaitu sebagai pencipta busur las dan sekaligus sebagai logam
pengisi pada sambungan las. Untuk menjaga agar tidak
berkontaminasi dengan udara luar digunakan gas lindung
seperti Argon, Helium, maupun CO2.
? Pengesetan mesin las gas metal dilakukan dengan pertama kali
memasang erat perangkat pembakar las dan kabel masa pada
posisinya. Perangkat pembakar las dihubungkan dengan kutub
positip dan kabel masa dihubungkan dengan kutub negatip.
Seluruh hubungan antara selang gas dan selang air diperiksa
ikatannya apakah cukup erat terpasang pada tempat yang telah
disediakan. Hubungkan seluruh bagian mesin, sistem kendali
maupun motor penggerak kawat, gas lindung pada tempat
jaringan yang telah disediakan.

by : Kemas Zainul Ridho [075524074]

Pengelasan TIG Dan MIG / MAG

PENGELASAN TIG
Pengelasan TIG (tungsten inert gas) adalah teknik pengelasan berkualitas tinggi dengan kecepatan peleburan/penyatuan yang rendah. Arc terbakar antara elektroda tungsten dan bagian yang dikerjakan; elektrodanya tidak meleleh, jadi hanya berfungsi sebagai penghantar arus dan pembawa arc.

Untuk pekerjaan lembaran logam yang tipis, pengelasan TIG dapat digunakan tanpa filler logam. Untuk pekerjaan dengan lembaran logam yang lebih tebal atau ketika menggabungkan bahan yang berbeda, filler logam digunakan dalam bentuk kawat batangan atau kawat gulungan yang dipasok oleh alat pengumpan yang terpisah biasanya tanpa arus listrik. Dalam pengelasan TIG standar, api dikeluarkan dengan bebas tetapi sebuah varian yang dikenal dengan pengelasan plasma menggunakan nozzle sekunder untuk mengecilkan arc.

Lelehan logam, elektroda tungsten yang panas dan bagian ujung dari filler logam yang meleleh dilindungi dari atmosfir dengan menggunakan gas inert. Biasanya, menggunakan argon, meskipun ada manfaat kualitas dan produktivitas jika menggunakan campuran baik argon dan helium atau argon dan hidrogen.

PENGELASAN MIG/MAG
Pengelasan MIG (metal inert gas) dan MAG (metal active gas) secara luas digunakan setiap kali dibutuhkan peleburan/penyatuan logam dengan kecepatan tinggi dan sedang. Kedua teknik ini menggunakan arc DC yang nyala di antara bagian yang dikerjakan dan kawat elektroda, dimana elektroda ini fungsinya secara simultan adalah sebagai pembawa tenaga dan sumber filler logam.

Gas pelindung melingkupi arc, proses pemindahan tetesan dan leburan logam dari pengaruh atmosfir.

Untuk pengelasan MIG, gasnya adalah gas inert : argon atau campuran argon-helium. Pengelasan MAG menggunakan campuran argon dengan gas aktif seperti oksigen, CO atau keduanya.


By : Kemas Zainul Ridho [075524074]

Selasa, 10 Maret 2009

Gas metal arc welding

Gas metal arc welding (GMAW), kadang-kadang disebut dengan gas lembam subtypes logam (Mig) welding gas atau logam aktif (MAG) welding, adalah semi-otomatis atau otomatis arc welding dalam proses yang berkelanjutan dan konsumsi kawat elektroda dan shielding gas adalah makan melalui J konstan tegangan, langsung saat ini adalah sumber daya yang paling sering digunakan dengan GMAW, namun tetap saat ini, sistem serta alternating saat ini, dapat digunakan. Ada empat metode dasar logam transfer GMAW, disebut bulat, pendek circuiting, spray dan Pulsed-spray, masing-masing yang berbeda memiliki properti dan sesuai kelebihan dan keterbatasan.






Awalnya dikembangkan untuk welding alumunium dan non-bahan besi di tahun 1940-an, GMAW adalah segera diterapkan steels karena diizinkan untuk welding waktu lebih rendah dibandingkan dengan proses welding lainnya. Biaya gas lembam terbatas penggunaannya dalam steels sampai beberapa tahun kemudian, ketika penggunaan semi lembam seperti gas karbon dioksida menjadi umum. Perkembangan lebih lanjut pada tahun 1950-an dan 1960-an proses lebih memberikan fleksibilitas dan sebagai hasilnya, menjadi sangat digunakan industri proses. Hari ini, GMAW adalah yang paling umum industri welding proses penawaran untuk fleksibilitas, kecepatan dan relatif mudah beradaptasi proses untuk otomatisasi robot. Di otomotif industri khususnya menggunakan GMAW welding hampir seluruhnya.Tidak seperti proses welding yang tidak mempekerjakan satu shielding gas, seperti tameng logam arc welding, ia jarang digunakan di luar rumah atau di wilayah udara kegembiraan. J terkait proses pengaliran cored arc welding, sering tidak memanfaatkan sebuah shielding gas, bukan Mempekerjakan melubang elektroda kawat yang diisi dengan flux di dalam.

Pembangunan

Prinsip-prinsip gas metal arc welding mulai dipahami di awal tahun 1800an, setelah Humphry Davy 's penemuan listrik arc dalam 1800. Pada awalnya, karbon electrodes digunakan, tetapi pada akhir 1800an, logam electrodes telah invented oleh NG Slavianoff dan CL coffin. In 1920, an early predecessor of GMAW was invented by PO Nobel of General Electric . Dalam 1920, sebuah awal dari pendahulu GMAW adalah invented oleh PO Nobel dari General Electric. It bare menggunakan elektroda kawat dan langsung saat ini, dan digunakan untuk mengatur tegangan arc feed tinggi. Tidak menggunakan shielding gas untuk melindungi melas, karena perkembangan di welding atmospheres tidak berlangsung sampai nanti yang dekade. . [ 1 ] Pada 1926 lain dari pelopor GMAW dirilis, tetapi tidak cocok untuk penggunaan praktis. [1]

Ia tidak sampai 1948 yang akhirnya GMAW telah dikembangkan oleh Battelle Memorial Institute.It digunakan elektroda diameter yang lebih kecil dan konstan tegangan sumber daya, yang telah dikembangkan oleh Kennedy HE. Memberikan tinggi endapan menilai, tetapi tingginya biaya gas lembam terbatas penggunaannya untuk non-bahan besi dan biaya yang tidak diperoleh. Pada 1953, penggunaan karbon dioksida sebagai welding suasana dikembangkan, dan dengan cepat memperoleh popularitas di GMAW, karena dibuat welding baja lebih ekonomis. Pada tahun 1958 dan 1959, jangka pendek-arc variasi GMAW telah dirilis, yang meningkat dan fleksibilitas welding welding yang dibuat dari bahan tipis mungkin sambil mengandalkan elektroda kawat kecil dan daya yang lebih maju. It quickly became the most popular GMAW variation. Ia dengan cepat menjadi yang paling populer GMAW variasi.Semprot spray-arc mentransfer variasi dikembangkan pada awal tahun 1960-an, ketika experimenters ditambahkan dalam jumlah kecil oksigen ke gas lembam. Lebih baru-baru ini, Pulsed saat ini telah diterapkan sehingga menimbulkan metode baru yang disebut-spray Pulsed arc variasi. [2]

Sebagai catatan, saat ini GMAW adalah salah satu yang paling populer welding metode, terutama di lingkungan industri. Digunakan secara luas oleh lembar dan industri logam, oleh ekstensi, maka industri otomotif. Di sana, metode yang sering digunakan untuk melakukan arc spot welding, sehingga menggantikan menarik atau resistance spot welding. Ini juga populer di welding robot, robot yang menangani workpieces dan welding gun untuk mempercepat proses manufaktur yang. [3] Secara umum, hal ini tidak cocok untuk pekerjaan di luar rumah, karena gerakan udara di sekitarnya yang dapat menyia-nyiakan shielding gas dan dengan demikian membuat pekerjaan lebih sulit, sementara juga penurunan kualitas melas. Masalahnya dapat alleviated ke beberapa taraf dengan meningkatkan output shielding gas, tetapi ini bisa mahal dan mungkin juga mempengaruhi kualitas melas. Secara umum, proses seperti tameng logam arc welding dan flux cored arc welding lebih diutamakan untuk pekerjaan di luar rumah, sehingga penggunaan GMAW di industri konstruksi agak terbatas.Selain itu, penggunaan gas shielding yang membuat GMAW yang tak populer underwater welding proses, dan untuk alasan yang sama itu jarang digunakan dalam ruang aplikasi.



Perlengkapan

Untuk melakukan gas metal arc welding, dasar peralatan yang diperlukan adalah welding gun, telegram pakan unit, sebuah welding listrik, sebuah elektroda kawat, dan shielding gas suplai.

Welding senapan dan kawat unit feed



A GMAW wire feed unit J GMAW kawat unit feed

Yang khas GMAW welding gun memiliki sejumlah bagian-tombol kontrol berpindah, kontak tip, sebuah kabel listrik, gas curat, sebuah kanal elektroda dan penggaris, dan gas ularan. Kontrol berpindah, atau memicu, ketika ditekan oleh operator, yang memulai kawat pakan, daya listrik, dan gas shielding mengalir, yang menyebabkan listrik arc ke disambar. Kontak tip, biasanya terbuat dari tembaga dan kadang-kadang diperlakukan kimia untuk mengurangi merenjis, terhubung ke welding sumber daya melalui kabel listrik dan transmit energi listrik ke elektroda sambil mengarahkan ke mematerikan daerah. Harus tegas dan benar aman ukuran, karena harus memungkinkan petikan dari elektroda sambil mempertahankan kontak dengan listrik. Sebelum tiba di ujung kontak, kawat yang dilindungi dan dipandu oleh elektroda terusan dan lawan, yang membantu mencegah dan menjaga kelukan terganggu kawat feed. Mulut pipa gas yang digunakan untuk merata shielding gas yang langsung masuk ke dalam zona-welding jika arus tidak konsisten, mungkin tidak memberikan perlindungan yang memadai dari mematerikan daerah. Larger nozzles menyediakan lebih shielding gas flow, yang berguna untuk operasi welding tinggi saat ini, di mana besarnya yg dicairkan mematerikan renang meningkat. . Gas yang diberikan ke mulut melalui selang gas yang terhubung dengan tangki dari shielding gas. Terkadang, air menyirami juga dibangun ke welding gun, gun pendinginan yang tinggi dalam operasi panas. [4]

Kawat yang memberikan pakan unit elektroda ke pekerjaan, mengemudi itu melalui saluran air dan di ujung ke kontak. Kebanyakan model menyediakan kawat konstan pada pakan menilai, tetapi lebih maju mesin dapat bervariasi feed menilai jawaban terhadap arc panjang dan tegangan. Beberapa kawat feeders pakan dapat mencapai tingkat tinggi sebagai sebagai 30,5 m / min (1200 di / min), [5] tetapi harga pakan untuk setengah otomatis GMAW biasanya berkisar antara 2 hingga 10 m / min (75-400 di / menit). [6 ]

Alat Gaya

Bagian atas merupakan pemegang elektroda setengah otomatis air-cooled dudukan.Dikompresi disirkulasikan melalui udara untuk menjaga suhu moderat, dan digunakan saat ini dengan tingkat yang lebih rendah pada putaran welding butt atau sendi. Kedua yang paling mungkin adalah setengah otomatis Air-cooled, satu-satunya perbedaan adalah bahwa air mengambil tempat udara dan menggunakan tingkat yang lebih tinggi sekarang untuk welding T-sudut atau sendi. Khas yang ketiga adalah pemegang elektroda otomatis dudukan yang didinginkan air, dudukan ini biasanya digunakan dengan peralatan otomatis. [7]

Power supply

Kebanyakan aplikasi gas metal arc welding menggunakan konstan tegangan listrik. Akibatnya, setiap perubahan panjang arc (yang langsung berhubungan dengan tegangan) hasil yang besar dalam perubahan masukan dan panas saat ini. J arc panjang pendek akan menyebabkan lebih panas masukan, yang akan membuat kawat elektroda mencair lebih cepat dan dengan demikian mengembalikan asli arc panjang. Ini membantu operator menjaga arc panjang konsisten walaupun welding secara manual dengan tangan memegang senjata welding. Untuk mencapai efek yang sama, kadang-kadang sebuah sumber daya yang saat ini digunakan dalam kombinasi dengan tegangan arc-dikontrol kawat pakan unit. Dalam hal ini, perubahan panjang arc membuat kawat menyesuaikan harga pakan untuk menjaga yang relatif konstan arc panjang. Dalam keadaan langka, saat ini yang konstan dan sumber daya yang konstan kawat feed menilai unit mungkin digabungkan, terutama untuk welding dari logam dengan conductivities panas tinggi, seperti aluminium. Hibah ini operator tambahan atas masukan panas ke dalam melas, tetapi membutuhkan keahlian signifikan untuk melakukan berhasil. [8]

Alternating sekarang jarang digunakan dengan GMAW; sebagai gantinya, langsung saat ini adalah bekerja dan elektroda positif umumnya diisi. Sejak anode cenderung memiliki konsentrasi yang lebih panas, ini hasil lebih cepat dari meleburnya feed kawat, yang akan meningkatkan penetrasi las welding dan kecepatan. Polaritas yang dapat dikembalikan hanya bila khusus yg memancarkan-elektroda dilapisi kawat akan digunakan, tetapi sejak ini tidak populer, yang negatif diisi elektroda jarang digunakan. [9]

elektroda

Elektroda pilihan terutama didasarkan pada komposisi logam lasan sedang, tetapi juga pada proses variasi digunakan, bersama dengan desain, dan bahan kondisi permukaan. Pilihan yang sangat mempengaruhi elektroda mekanis properti sebagai mematerikan daerah, dan merupakan faktor penentu dalam kualitas melas. Secara umum, selesai mematerikan mekanis logam harus memiliki properti yang sama dengan bahan dasar, tanpa cacat seperti discontinuities, entrained contaminants, atau kerenikan, dengan melas. Semua komersial tersedia electrodes mengandung logam deoxidizing seperti silicon, manggan, titanium, dan aluminium dalam persentase kecil untuk membantu mencegah kerenikan oksigen, dan beberapa denitriding mengandung logam seperti titanium dan zirconium untuk menghindari kerenikan nitrogen. [10] Tergantung pada proses dan variasi bahan dasar yang digunakan, maka diameters dari electrodes digunakan dalam GMAW biasanya berkisar 0,7-2,4 mm (0.028-0.095 in), tapi dapat sebagai besar sebagai 4 mm (0,16 di). Terkecil electrodes, umumnya hingga 1,14 mm (0,045 in) [11] yang terkait dengan singkat-circuiting logam proses transfer, sedangkan yang paling umum spray-proses transfer mode electrodes biasanya minimal 0,9 mm (0,035 in). [12 ] [13]

Shielding gas

Shielding gas yang diperlukan untuk gas metal arc welding welding untuk melindungi daerah dari atmospheric seperti gas nitrogen dan oksigen, yang bisa menyebabkan cacat fusion, kerenikan, dan menyatukan logam embrittlement jika mereka datang dalam kontak dengan elektroda, yang arc, atau welding logam. Ini adalah masalah umum pada semua arc welding proses, namun dari shielding gas, arc welding banyak metode yang memanfaatkan aliran bahan disintegrates yang menjadi pelindung ketika gas air panas ke welding suhu. Dalam GMAW, namun elektroda kawat tidak memiliki aliran coating, dan terpisah shielding gas yang digunakan untuk melindungi melas. Ini menghilangkan terak, hard residu dari aliran yang dibangun setelah welding dan harus sompek off mengungkapkan mematerikan selesai.

Pilihan yang shielding gas tergantung pada beberapa faktor, yang terpenting adalah jenis bahan yang kimpal proses dan variasi yang digunakan. Lembam gas murni seperti Argon dan helium yang hanya digunakan untuk nonferrous welding; baja mereka dengan tidak memberikan cukup melas penetrasi (Argon) atau menyebabkan tak menentu dan mendorong merenjis arc (dengan helium). Murni karbon dioksida, di sisi lain, sangat memungkinkan untuk penetrasi welds tetapi mendorong pembentukan oksida, yang mempengaruhi adversely mekanis properti sebagai melas.Rendahnya biaya membuat pilihan yang menarik, tetapi karena kekerasan dari arc, dan tidak dapat dihindari adalah merenjis welding tipis bahan yang sulit.Akibatnya, Argon dan karbon dioksida sering dicampur dalam 75% / 25% hingga 90% / 10% campuran. Umumnya, di kortsleting GMAW, karbon dioksida yang lebih tinggi akan meningkatkan konten mematerikan energi panas dan bila semua parameter lainnya melas (volts, saat ini, jenis elektroda dan diameter) diadakan sama. Sebagai konten karbondioksida meningkat lebih dari 20%, spray transfer GMAW menjadi semakin bermasalah dengan tipis electrodes. [14]

Argon juga sering dicampur dengan gas-gas lain, seperti oksigen, helium, hidrogen, dan nitrogen. Penambahan sampai 5% oksigen (seperti yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida yang disebutkan di atas) dapat membantu dalam welding stainless steel atau dalam mengukur bahan sangat tipis, namun pada kebanyakan aplikasi karbon dioksida adalah pilihan. [15] Peningkatan oksigen menjadikan shielding gas yang mengoksidkan elektroda, yang dapat mengakibatkan kerenikan dalam deposit jika elektroda tidak mengandung cukup deoxidizers. Argon adalah campuran helium-benar malas, dan dapat digunakan pada nonferrous materi. A helium concentration of 50%–75% raises the voltage and increases the heat in the arc. J helium konsentrasi 50% -75% menimbulkan tegangan dan meningkatkan panas di arc.Tinggi persentase helium melas juga meningkatkan kualitas dan kecepatan menggunakan alternating current untuk welding dari aluminium. Hidrogen adalah kadang-kadang ditambahkan ke dalam Argon konsentrasi kecil (hingga sekitar 5%) untuk welding nikel dan tebal stainless steel workpieces. Dalam konsentrasi tinggi (hingga 25% hidrogen), adalah berguna untuk welding bahan konduktif seperti tembaga. Namun, ia tidak boleh digunakan pada baja, aluminium atau magnesium karena risiko kerenikan hidrogen. Selain itu, kadang-kadang nitrogen ditambahkan ke Argon ke konsentrasi 25% -50% untuk welding tembaga, tetapi penggunaan nitrogen, khususnya di Amerika Utara, dibatasi. Campuran dari karbon dioksida dan oksigen yang juga jarang digunakan di Amerika Utara, namun lebih umum di Eropa dan Jepang.

Shielding gas campuran dari tiga atau lebih gas juga tersedia. claiming to improve weld quality. mematerikan mengklaim untuk meningkatkan kualitas. Campuran dari Argon, karbon dioksida dan oksigen yang dipasarkan untuk welding steels. Campuran lainnya menambahkan sejumlah kecil helium-oksigen ke Argon kombinasi, campuran ini melaporkan membolehkan tegangan tinggi arc welding dan kecepatan. Helium yang kadang-kadang juga digunakan sebagai dasar gas, dengan jumlah kecil dan Argon karbon dioksida tambahnya.Selain itu, khusus lainnya dan sering milik gas campuran mengaku keuntungan lebih besar untuk aplikasi khusus. [16]

Yang diidamkan menilai aliran gas terutama tergantung pada melas geometri, kecepatan, saat ini, jenis gas, dan logam modus transfer yang digunakan. Welding rata aliran permukaan memerlukan lebih tinggi daripada bahan bergalur welding, karena gas yang buyar lebih cepat. Welding kecepatan lebih cepat berarti lebih banyak gas harus diberikan cukup untuk menyediakan cakupan.Selain itu, lebih tinggi saat ini membutuhkan arus lebih besar, dan umumnya lebih helium diperlukan untuk memberikan cukup cakupan dari Argon. Mungkin yang paling penting, empat utama variasi GMAW ada perbedaan shielding gas arus-persyaratan untuk menggalang renang kecil yang singkat dan circuiting Pulsed spray mode, sekitar 10 L / min (20 ft ³ / h) pada umumnya cocok, sedangkan untuk mentransfer bulat , sekitar 15 L / min (30 ft ³ / h) adalah pilihan. Spray transfer yang memerlukan lebih banyak variasi normal karena masukan panas tinggi dan lebih besar sehingga mematerikan renang; sepanjang baris 20-25 L / min (40-50 ft ³ / h). [17]

Operasi


GMAW mematerikan daerah. (1) Arah perjalanan, (2) Hubungi tabung, (3) elektroda, (4) Shielding gas, (5) yg dicairkan mematerikan logam, (6) Solidified mematerikan logam, (7) Workpiece.

Dalam sebagian besar dari aplikasi, gas metal arc welding adalah cukup sederhana welding proses untuk belajar, tidak memerlukan lebih dari satu atau dua minggu untuk menguasai teknik dasar welding. Bahkan ketika pekerjaan dilakukan dengan baik oleh para operator, namun mematerikan kualitas dapat berubah, karena tergantung pada sejumlah faktor eksternal. GMAW dan semua itu berbahaya, walaupun mungkin kurang begitu welding dibandingkan metode lainnya, seperti tameng logam arc welding. [18]

Teknik

Dasar teknik untuk GMAW cukup sederhana, karena elektroda adalah makan secara otomatis melalui obor. Dengan kontras, di gas tungsten arc welding, yang harus menangani seorang tukang las welding obor di satu sisi dan terpisah filler kawat dalam lainnya, dan tameng logam arc welding, operator harus sering nglotok terak dan mengubah welding electrodes. GMAW yang hanya memerlukan petunjuk kepada operator welding gun dengan tepat posisi dan orientasi di sepanjang daerah yang lasan. Konsisten mempertahankan kontak ujung-ke-bekerja jarak (jarak yang stickout) adalah penting, karena jarak yang panjang stickout dapat menyebabkan ke elektroda akan menjadi terlalu panas dan juga limbah shielding gas.Stickout berbeda untuk jarak yang berbeda GMAW mematerikan proses dan aplikasi. [19] Untuk arus transfer, yang stickout umumnya 1 / 4 inch to 1 / 2 inci, spray untuk mentransfer stickout biasanya 1 / 2 inci. Posisi akhir kontak ujung mulut ke gas terkait dengan stickout jarak dan juga berbeda dengan jenis transfer dan aplikasi. Orientasi yang juga penting adalah senapan-harus dilaksanakan, sehingga dua di antara sudut workpieces; yaitu di 45 derajat untuk fillet melas dan 90 derajat untuk welding permukaan yang datar. Perjalanan angle atau sudut yang mengarah pada sudut obor sehubungan dengan arah perjalanan, dan harus tetap umumnya sekitar vertikal. Namun, perubahan yang diinginkan sudut tergantung pada jenis digunakan shielding gas-gas lembam dengan murni, bagian bawah obor yang sering keluar sedikit di depan bagian atas, sedangkan sebaliknya adalah benar bila welding Suasananya karbon dioksida. [20]

Kualitas

Dua yang paling lazim dalam masalah kualitas GMAW adalah barang yg dibuang dan kerenikan. Jika tidak dikontrol, mereka dapat menghasilkan lebih lemah, kurang elastis welds.Barang yg dibuang adalah masalah terutama dalam aluminium GMAW welds, biasanya berasal dari partikel dari aluminium oksida atau aluminium nitride hadir pada elektroda atau bahan dasar. Electrodes dan workpieces harus brushed dengan sikat kawat atau kimia untuk menghapus oxides dirawat di permukaan. Oksigen di setiap kontak dengan melas renang, baik dari suasana atau shielding gas, menyebabkan barang yg dibuang juga. Akibatnya, cukup aliran lembam shielding gas sangat diperlukan, dan pekerjaan dalam volatile udara harus dihindari. [21]

Dalam GMAW utama penyebab kerenikan adalah gas entrapment dalam menggalang renang, yang terjadi jika logam solidifies sebelum gas escapes. Gas bisa berasal dari impurities dalam shielding gas atau pada workpiece, serta dari panjang atau kekerasan berlebihan arc. Biasanya, jumlah gas entrapped secara langsung berkaitan dengan tingkat pendinginan yang melas renang. Tinggi karena daya konduksi panas, aluminium welds sangat rentan untuk pendinginan yang lebih besar sehingga harga kerenikan tambahan. Untuk mengurangi ini, workpiece dan elektroda harus bersih, yang welding kecepatan yg dikurangi dan saat ini ditetapkan cukup tinggi untuk memberikan masukan yang cukup panas dan stabil logam transfer tetapi cukup rendah agar tetap stabil arc. Preheating juga dapat membantu mengurangi tingkat pendinginan di beberapa kasus dengan mengurangi suhu antara lereng mematerikan daerah dan bahan dasar. [22]

Keamanan

Gas metal arc welding dapat berbahaya jika tindakan pencegahan yang tepat tidak diambil. Sejak GMAW listrik yang mempekerjakan arc, welders memakai pakaian pelindung, termasuk berat kulit sarung tangan dan pelindung lengan panjang jaket, untuk menghindari eksposur ke ekstrim panas dan api. Selain itu, kecerahan yang dapat menyebabkan listrik arc arc mata, di mana cahaya ultraungu menyebabkan radang di kornea dan dapat membakar retinas di mata. Helmets gelap dengan wajah piring yang dipakai untuk mencegah eksposur ini, dan dalam beberapa tahun terakhir, helm model baru telah diproduksi bahwa fitur yang kristal cair wajah-jenis piring yang mandiri darkens setelah terpapar tinggi jumlah UV light. Tirai transparan welding, yang dibuat dari polyvinyl chloride plastik film, sering digunakan untuk melindungi pekerja dan bystanders terdekat dari eksposur ke UV light arc dari listrik. [23]

GMAW menghasilkan asap yang mengandung partikel dari berbagai jenis oxides, dan ukuran partikel tersebut cenderung untuk mempengaruhi racun dari uap, partikel kecil dengan presentasi yang lebih bahaya. Additionally, carbon dioxide and ozone gases can prove dangerous if ventilation is inadequate. Selain itu, karbon dioksida dan ozon dapat membuktikan gas berbahaya jika ventilasi yang memadai. Selain itu, karena penggunaan gas dikompresi dalam GMAW mengajukan sebuah ledakan dan kebakaran risiko, beberapa kewaspadaan umum termasuk membatasi jumlah oksigen di udara dan menjaga bahan mudah dari tempat kerja. [24] Sedangkan dari hasil kerenikan biasanya atmospheric kontaminasi, terlalu shielding gas banyak memiliki efek yang sama, jika arus yang menilai terlalu tinggi dapat membuat pusaran yang menarik udara di sekitarnya, sehingga contaminating yang melas renang karena cools. Gas output harus merasa (sebagai cool mudah) pada tangan yang kering tetapi tidak cukup untuk membuat noticable tekanan, ini ke equates antara 20-25 psi (ringan dan stainless steel).Diatas 26 volts gas debet harus diperbesarkan sedikit sejak mematerikan renang lagi untuk mengambil cool. Sebagai faktor yang sering diabaikan, banyak yang tidak mengalir meter biasanya disesuaikan dan berjalan antara 35-45 psi. J sehat pengurangan gas tidak akan mempengaruhi kualitas las, akan menyimpan uang di shielding gas dan mengurangi tingkat di mana tangki harus diganti.



Logam transfer mode



GMAW dengan logam bundar transfer sering dianggap sebagai yang paling tidak dikehendaki dari empat besar GMAW variasi, karena kecenderungan untuk menghasilkan panas yang tinggi, yang miskin mematerikan permukaan, dan hujan rintik-rintik. Metode yang pada awalnya dikembangkan sebagai suatu cara untuk biaya efisien melas baja menggunakan GMAW, karena variasi ini menggunakan karbon dioksida, yang lebih mahal daripada shielding gas Argon. Menambahkan nya adalah keuntungan ekonomi tinggi endapan menilai, welding memungkinkan kecepatan hingga 110 mm / s (250 di / menit). [25] Karena mematerikan dibuat, bola dari jenang dari elektroda cenderung membangun di atas akhir elektroda, biasanya di luar biasa dengan bentuk yang lebih besar dibandingkan dengan diameter elektroda itu sendiri.Bila titik kecil akhirnya detaches baik oleh gravity atau pendek circuiting, ia jatuh ke workpiece, meninggalkan permukaan yang tidak rata dan sering menyebabkan berhamburan. [26] Sebagai hasil dari banyaknya titik kecil yg mencair, proses ini umumnya terbatas pada rata dan posisi horisontal welding . Tingginya jumlah panas yang dihasilkan juga merupakan downside, karena tukang las dengan kekuatan yang lebih besar untuk menggunakan elektroda kawat, meningkatkan ukuran mematerikan renang, dan menyebabkan lebih menekankan sisa dan distorsi dalam menyatukan wilayah.

Short-circuiting

Perkembangan lebih lanjut dalam welding baja dengan GMAW menyebabkan variasi dikenal sebagai pendek-pendek atau circuiting arc GMAW, di mana karbon dioksida perisai yang melas, elektroda kawat yang lebih kecil, dan sekarang lebih rendah daripada metode yang bulat. Sebagai akibat dari rendah saat ini, panas prediksi untuk jangka pendek-arc variasi berkurang, sehingga tidak mungkin untuk menyatukan tipis bahan sedangkan penurunan jumlah distorsi dan sisa stres dalam menyatukan wilayah.Seperti di bola welding, yg dicairkan tetesan formulir di ujung elektroda, namun dari ketertinggalan dengan melas renang, mereka menjembatani kesenjangan antara elektroda dan melas renang sebagai akibat dari menilai rendah kawat feed. Ini yang menyebabkan korsleting dan extinguishes yang arc, tetapi dengan cepat reignited setelah ketegangan permukaan yang melas renang yang menarik jenang titis di bagian ujung elektroda. Proses ini diulang sekitar 100 kali per detik, sehingga muncul arc konstan ke mata manusia. Jenis logam transfer mematerikan memberikan kualitas yang lebih baik dan lebih sedikit daripada merenjis bulat variasi, dan memungkinkan untuk welding di semua posisi, walaupun dengan lambat dari endapan bahan melas. Mengatur proses mematerikan parameter (volts, amps dan kawat feed rate) dalam waktu yang relatif sempit band adalah penting untuk menjaga yang stabil arc: umumnya antara 100 hingga 200 amps pada 17 hingga 22 volts untuk kebanyakan aplikasi. [27] Seperti yang bulat variasi, ia hanya dapat digunakan pada logam besi. [28]

Dimodifikasi pendek circuiting

Ada eksklusif derivatif yang singkat-circuiting tranfer modus yang menggunakan waveform yang dimodifikasi untuk mengurangi beberapa permasalahan yang ditemukan dengan singkat-circuiting-banyak, dan hujan rintik-rintik bergolak mematerikan renang. Biasanya sistem ini rasa yang kemajuan dari kortsleting yang terjadi saat ini dan memodulasi untuk membatasi jumlah angkatan memercik di belakang dan pergolakan-kegiatan produksi. Beberapa produsen menjual welding sekarang pasokan listrik yang menggunakan teknologi ini untuk mengakhiri. Miller Electric memiliki proses bernama RMD (diatur Logam Mulai), Lincoln Electric menjual mereka disebut proses STT (Surface Tension Transfer).Perusahaan lain mengambil pendekatan yang berbeda untuk melakukan transfer kortsleting bermanfaat: Fronius memiliki teknik disebut CMT (Cold Metal Transfer) yang secara fisik yang menarik dari elektroda welding genangan air pada tingkat tertentu dan pola.

Spray

Spray transfer GMAW adalah logam pertama yang digunakan dalam metode transfer GMAW, baik dan sesuai untuk welding aluminium dan stainless steel sementara Mempekerjakan seorang lembam shielding gas. Dalam proses ini GMAW, elektroda logam yang dilas adalah cepat lulus sepanjang stabil arc listrik dari elektroda ke workpiece, pada dasarnya menghapuskan berhamburan dan mengakibatkan yang berkualitas tinggi mematerikan selesai. Karena saat ini dan tegangan meningkat diluar jangkauan kortsleting mentransfer mematerikan elektroda logam transisi transfer lebih besar dari globules melalui tetesan kecil ke vaporized tertinggi di aliran energi. [29] Karena ini vaporized spray transfer variasi dari GMAW mematerikan memerlukan proses yang lebih tinggi tegangan dan sekarang daripada kortsleting mentransfer, dan sebagai hasil dari masukan panas tinggi dan lebih besar mematerikan renang daerah (untuk yang diberikan mematerikan elektroda diameter), secara umum digunakan hanya pada workpieces di atas tentang thicknesses dari 6,4 mm (0,25 di). [ 30] Selain itu, karena besar mematerikan renang, sering terbatas pada flat dan welding posisi horisontal dan kadang-kadang juga digunakan untuk welds vertikal ke bawah. Hal ini umumnya tidak praktis untuk Root lulus welds. [31] Bila elektroda yang lebih kecil yang digunakan bersama-sama dengan panas masukan rendah, fleksibilitas yang meningkat. Maksimum endapan untuk menilai spray arc GMAW relatif tinggi, sekitar 60 mm / s (150 di / menit). [32]

Pulsed-spray

Yang lebih baru-baru ini mengembangkan metode, yang pulse-spray metal modus transfer didasarkan pada prinsip-prinsip spray transfer, melainkan menggunakan pulsing yang saat ini untuk mencairkan filler kawat dan membolehkan satu kecil yg mencair jatuh ke titik kecil dengan setiap pulse. Pulses yang memungkinkan untuk saat ini rata-rata lebih rendah, penurunan keseluruhan panas sehingga input dan penurunan besarnya mematerikan renang dan panas-terpengaruh zona sementara sehingga memungkinkan untuk menyatukan workpieces tipis. The pulse arc menyediakan stabil dan tidak ada hujan rintik-rintik, karena tidak pendek circuiting berlangsung. Hal ini juga membuat proses cocok untuk hampir semua logam, dan kental elektroda kawat dapat digunakan juga.Mematerikan renang yang lebih kecil memberikan fleksibilitas variasi yang lebih besar, sehingga memungkinkan untuk melas di semua posisi. Dibandingkan dengan singkat arc GMAW, metode ini memiliki kecepatan maksimum agak lambat (85 mm / s atau 200 di / menit) dan proses juga mengharuskan shielding gas akan Argon terutama yang rendah dengan konsentrasi karbon dioksida. Selain itu, ia membutuhkan sumber daya khusus mampu memberikan pulses sekarang dengan frekuensi antara 30 dan 400 pulses per detik. Namun, metode yang telah memperoleh popularitas, karena memerlukan panas masukan rendah dan dapat digunakan untuk menggalang tipis workpieces, serta bahan nonferrous.

by: Dodik Setia Pebrianto [075524022]