Mau cari sesuatu tinggal tulis aja :

Rabu, 11 Maret 2009

Pengaruh Arus Listrik Dan Tekanan Gas Las Mig Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pipa Mild

Pada saat sekarang ini perkembangan
teknologi terutama bidang pengelasan sudah sangat
maju, pengelasan banyak sekali digunakan dalam
proses perakitan mobil, motor, penyambungan pipa
baja, pembangunan gedung untuk konsrtruksi atap
dan masih banyak lagi aplikasi penggunaan
pengelasan. Dan pengelasan yang akan dibahas dan
diteliti adalah pengelasan pada penyambungan pipa
mild steel dengan menggunakan las MIG (Metal Inert
Gas arc Welding).
Dalam praktek di lapangan pengelasan pipa
mild steel dengan menggunakan las MIG (Metal Inert
Gas arc Welding) sangat penting diperhatikan
penggunaan arus listrik dan tekanan gas yang tepat.
Karena dengan penggunaan arus listrik dan tekanan
gas yang tepat akan mempengaruhi hasil kwalitas
lasan.
Pada pengelasan selalu akan terjadi proses
thermal yang dapat ditunjukkan dengan terjadinya
perubahan struktur mikro pada daerah HAZ (Heat
Affected Zone), daerah panas ini dipengaruhi oleh
jenis material, input panas dan kecepatan
pendingginan, kecepatan pendingginan seluruh
permukaan terjadi tidak
seragam, hal ini disebabkan karena pemberian
panas terjadi hanya pada salah satu sisi saja,
sehingga terjadi tegangan sisa pada daerah las.
Pada sambungan las tegangan sisa terjadi
pada jarak tertentu dari garis las, akibat dari
pemanasan maka pipa mild steel akan mengembang
ke segala arah yaitu, kearah lebar, panjang dan tebal
pipa mild steel. Besarnya tegangan sisa yang terjadi
pada pipa mild steel akan sangat dipengarui oleh
temperatur yang terjadi pada proses pengelasan.
Pengembangan yang terjadi akibat
pemanasan setempat pada pipa mild steel dengan
ukuran yang relatif besar akan terhalang, hal ini
disebabkan oleh panas yang terserap oleh material
sehingga jangkauan panas semakin pendek.
Besarnya tegangan yang terjadi pada proses
pengelasan tergantung pada jenis pengelasan, jenis
material, proses pengelasan, dan proses
pendinginan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pengelasan dengan variasi
arus listrik dan tekanan gas terhadap sifat fisis dan
mekanis pada material pipa mild steel, dengan
metode pengelasan menggunakan las MIG (Metal Inert
Gas arc Welding) pengujian meliputi sifat fisis yaitu
struktur mikro dan sifat mekanis yaitu kekuatan tarik
dan kekerasan pada masing-masing daerah logam
induk, daeran HAZ, daerah batas las dan daerah lasan.
Dalam las logam gas mulia, kawat las pengisi
yang juga berfungsi sebagai elektroda diumpankan
secara terus menerus. Busur listrik terjadi antara
kawat pengisi dan logam induk. Gas pelindug yang
digunakan adalah gas Argon, helium atau campuran
keduanya. Untuk memantapkan busur kadangkadang
ditambahkan gas 2 O antara 2 sampai 5%
atau 2 CO antara 5 sampai 20%. Dalam banyak hal
penggunaan las MIG sangat menguntungkan. Hal ini
karena sifat-sifatnya yang baik, misalnya:
a. Karena konsentrasi busur yang tinggi, maka
busurnya sangat mantap dan percikanya sedikit
sehingga memudahkan operasi pengelasan.
b. Karena dapat menggunakan arus yang tinggi
maka kecepatanya juga sangat tinggi, sehingga
efisiensinya sanagt baik.
c. Terak yang terbentuk cukup banyak.
d. Ketangguhan dan elastisitas, kekedapan udara,
ketidakpekaan terhadap retak dan sifat-sifat
lainya lebih baik dari pada yang dihasilkan
dengan cara pengelasan yang lain
Karena hal-hal tersebut di atas, maka las MIG
banyak sekali digunkan dalam praktek terutama
untuk pengelasan baja – baja kwalitas tinggi seperti
baja tahan karat, baja kuat dan logam – logam bukan
baja yang tidak dapat dilas dengan cara yang lain.
Sifat-sifat seperti yang diterangkan diatas
sebagian besar disebabkan oleh sifat dari busur yang
dihasilkan. Dalam (gambar 2.4). ditunjukkan keadaan
busur dalam las MIG dimana terlihat ujung elektroda
yang selalu runcing. Hal inilah yang menyebabkan
butir-butir logam cair menjadi halus pemindahannya
berlangsung dengan cepat seakan-akan seperti
disemburkan.
Gambar 1. Pemindahan Sembur pada Las MIG.
(Sumber : Harsono Wiryosumarto, Teknologi
Pengelasan Logam, 2004)
Terjadinya penyemburan logam cair seperti
diterangkan diatas disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain polaritas listrik dan arus listrik. Dalam las
MIG biasanya digunakan listrik arus searah dengan
tegangan tetap sebagai sumber tenaga. Dengan
sumber tenaga ini biasanya penyemburan terjadi bila

Dari hasil pengujian tarik, kekuatan tarik baja
yang dilas MIG dengan menggunakan tekanan gas 6
kg / cm2 dan 12 kg / cm2 dengan arus 100 amper,
110 amper, dan 120 amper kekuatan tariknya relatif
sama. Hal ini disebabkan karena jumlah logam las
yang masuk dalam kampuh akan lebih banyak.
Data kekuatan tarik untuk masing - masing
tekanan gas dan kuat arus listrik sebagai berikut:
- tekanan gas 6 kg / cm2 , dengan arus 100 amper =
35,181 kg/mm2
- tekanan gas 6 kg / cm2 , dengan arus 110 amper =
36,697 kg/mm2
- tekanan gas 6 kg / cm2 , dengan arus 120 amper =
35,607 kg/mm2
- tekanan gas 12 kg / cm2 , dengan arus 100 amper
=35,705 kg/mm2
- tekanan gas 12 kg / cm2 , dengan arus 110 amper
= 35,56 kg/mm2
- tekanan gas 12 kg / cm2 , dengan arus 120 amper
= 35,24 kg/mm2
Dari hasil pengujian tarik maka yang putus
adalah bagian logam induknya bukan hasil dari
pengelasan MIG, maka pengelasan untuk tekanan
gas dan kuat arus diatas bisa dikatakan masih dalam
keamanan pemakaian untuk pengelasan MIG.

Dilihat dari kekuatan tariknya pengelasan baja
dengan menggunakan beberapa arus dan tekanan
gas hasilnya hamper sama. Kekuatan tarik pada
pengelasan sangat tergantung pada metode
pengelasan, kuat arus listrik, tekanan gas dan cara
pengelasan. Walaupun dengan tekanan gas dan kuat
arus yang baik tapi cara pengelasannya kurang baik
maka kualitas hasil lasan akan berkurang.
Pada pengujian kekerasan Rock well untuk
pipa Mild steel dengan type JIS G 3445 skala yang
dipakai menggunakan skala C dengan beban 150 kg
dan penetrator menggunakan diamond cone 120o, ini
dipilih karena bahan yang diuji adalah baja.


by : Fitra Amirul Anas [075524078]




0 comments:

Posting Komentar